Oke, mungkin beberapa dari kita sudah pernah mendengar kampanye ini. Dogs Are Not Food. Aku seorang Muslim dan memang memakan daging anjing adalah sesuatu yang haram. Beberapa kali aku melihat kampanye ini di TV, tapi ya sekedar lewat saja. Dan tadi, TV menyiarkan berita tentang penertiban anjing-anjing yang dijual di pinggir-pinggir jalan, untuk meminimalisir penyebaran virus rabies.
Awalnya berita ini biasa saja, namun berita ini dibumbui dengan kampanye Dogs Are Not Food, plus videonya. Nah, videonya ini yang langsung kayak 'slap on my face'. OMG, mereka itu bener-bener sadis memperlakukan anjing yang mau disembelih. Ya anjing itu kan makhluk hidup, dan mereka memperlukannya seperti bukan makhluk hidup yang punya nyawa.
Bayangin, anjing-anjing diikat, dimasukin karung, dan... sebelum disembelih anjing-anjing itu dipukuli hidup-hidup, sampai mati, baru dipotong. Ada juga yang diasapi. Banyak cara, yang sadis-sadis tentunya. Katanya cara-cara tersebut bisa membuat rasa daging akan lebih enak jika dikonsumsi. I can't imagine that...
Baiklah, mungkin mengkonsumsi daging anjing adalah bagian dari beberapa suku seperti Batak dan Manado. Di lapo-lapo tuak khas Batak, daging anjing (B1), masakan yang khas adalah saksang (dimasak dengan darahnya juga). Kalau masakan khas Manado, ada yang namanya rintek wu'uk, yang bahan dasarnya adalah anak anjing yang bulu dan kulitnya telah dibakar (anjing tidak disembelih, melainkan dipukul hingga mati lalu langsung dibakar, oleh karena itu daging anjingnya masih berbentuk utuh, baru setelah itu dipotong-potong dan bagian dalamnya tentu masih berdarah-darah, Subhanallah), lalu dimasak dengan bumbu khas Manado.
Tapi dewasa ini, sudah sangat banyak masyarakat, bukan hanya masyarakat dari suku-suku tersebut yang mengkonsumsi daging anjing. Seperti di Solo, di warung-warung tenda pinggir jalan, banyak yang menjual sate jamu/sate guk-guk alias sate anjing. Alasannya? Murah? Menjadi obat? Ya, itulah. Bahkan Muslim sekalipun ikut mengkonsumsi daging ini. Ya sekali lagi, alibinya daging anjing itu bisa jadi obat. Padahal sebenarnya belum ada penelitian yang membuktikan kalau daging anjing itu bisa menyembuhkan penyakit.
Mungkin harga daging anjing yang cukup murah bisa menjadi salah satu alasan. Dibandingkan dengan daging sapi dan daging ayam, harga daging anjing lebih murah. Menurut informasi yang saya dapat, harga seporsi daging anjing itu (dengan nasi) adalah Rp 5,000,-. Daging sapi? Hm, tentu Anda bisa membandingkan sendiri harganya kan?
Oke, saya juga ingin membahasnya dalam sudut pandang Islam. Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad-Dîn al-Islâmi menyatakan, “Di antara hukum Islam bagi perlindungan badan adalah penetapan najisnya anjing. Ini adalah mu’jizat ilmiyah yang dimiliki Islam yang mendahului kedokteran modern. Kedokteran modern menetapkan bahwa anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia, karena anjing mengandung cacing pita yang menularkannya kepada manusia dan menjadi sebab manusia terjangkit penyakit yang berbahaya, bisa sampai mematikan. Sudah ditetapkan bahwa seluruh anjing tidak lepas dari cacing pita sehingga wajib menjauhkannya dari semua yang berhubungan dengan makanan dan minuman manusia. [Taudhîhul-Ahkam, Syaikh Ali Bassâm, 1/137]. Nah, sudah sangat jelas mengapa daging anjing diharamkan untuk dikonsumsi bagi umat Islam.
Lalu apa manfaat anjing? Binatang yang satu ini dapat dimanfaatkan untuk menjaga hewan ternak atau juga bisa dijadikan hewan pemburu (ini dihalalkan dalam Islam, sesuai dengan hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim). Dan bagi yang non-Muslim, anjing bisa dijadikan hewan peliharaan di rumah, yang sudah sepatutnya disayangi, diberi makan, dan dirawat. Sebenarnya sudah jelas, anjing itu kategorinya kan pet (hewan peliharaan) bukan farm animal atau hewan ternak. So, masih mau mengkonsumsi daging anjing?
Oh, iya. Anda juga bisa membantu kampanye Dogs Are Not Food ini. Caranya cukup simple, hanya dengan menandatangani petisi di https://www.change.org di link berikut ini:
https://www.change.org/p/stop-the-dog-meat-trade-in-bali-end-the-slaughter-of-dogs-for-rw-restaurants-dog-meat-restaurants
Source:
http://wisata.kompasiana.com
https://iwandahnial.wordpress.com
http://www.arrahmah.com
http://www.babla.co.id
http://jakartaanimalaid.com
https://www.change.org
https://www.youtube.com/
0 comments:
Post a Comment